Witch O'rella (New Project)
Collin Burke, 2013
Kringgggggggg......
Kringgggggggg... Kriiinnnngg...
Bunyi bel
memecah kesunyian di pagi yang cerah itu. Entah apa yang membuat asisten dari
kantor wali kota membunyikan bel sepeda tuanya dengan begitu tergesa-gesa
ketika melewati jalan di depan rumahnya. Scarlett bertanya-tanya di dalam hati.
“Huh, dasar
Pak Tua. That’s why the scientist creating technology, supaya kita tidak perlu terburu-buru pergi ke kantor gara-gara sepeda tua yang umurnya bahkan lebih tua
dari pengendaranya.” Ucap Scarlett kesal melihat tingkah Mr. Brown yang selalu
membuatnya bangun terlalu pagi.
“Suatu hari
nanti, kalau aku benar-benar kekurangan uang dan tidak ada cara lain lagi untuk
mendapatkan uang, Mr. Brown, kuajak anda untuk berlomba mencapai gedung
walikota dengan taruhan uang, dan aku sangat yakin meskipun hanya menggunakan
kaki kuatku ini aku pasti bisa mencapai gedung wali kota lebih dulu daripada
anda dan sepeda tua itu, dan akhirnya uang taruhan akan diberikan kepadaku
seluruhnya.” Scarlett tersenyum lebar membayangkan betapa serunya bertanding
melawan sepeda tua Mr. Brown.
Begitulah yang
dilakukannya setiap pagi. Setiap kali terbangun dari tidur nyenyaknya gara-gara
bel sepeda tua Mr. Brown, dia akan mulai mencari-cari bahasa umpatan terbaru
yang ada di otaknya, dan mulai menyebutkannya satu persatu seiring menjauhnya
bunyi bel itu. Sudah semingguan ini dia selalu bangun terlalu pagi, semenjak
dia kembali dari London seminggu yang lalu. Masih teringat jelas di benaknya
betapa repot dia di hari-hari menjelang kepulangannya ke kampung halaman, mem-packing semua perabotan, pakaian, buku, berkas, dan barang-barang lain dalam apartemennya di London seminggu yang lalu. Dia baru saja lulus dari
kuliahnya di Oxford University sekitar 1 bulan yang lalu ketika ibunya
memintanya untuk kembali tinggal bersama keluarga di desa kecil tempat kelahirannya itu,
Collin Burke.
Sambil menguap
lebar ia mengibaskan tangan kanannya ke arah jendela, dan seketika itu pula tirai
jendela terbuka lebar dengan ayunan malas menampakkan kilau matahari pagi yang datang dari
celah-celah daun Akasia tepat di depan kamarnya. Scarlett masih ingat betapa
seringnya dulu ia menyelinap keluar lewat pohon itu ketika malam tiba, karena
ia suka malam lebih daripada siang, bahkan dulu teman-temannya memberinya
julukan vampir gara-gara tidak pernah mau jika diajak main di siang hari.
Senyum kecil tersungging di bibirnya memikirkan betapa konyol teman-temannya
dulu mengira ia seorang vampir. Vampir itu tidak ada, setidaknya ia belum
pernah berjumpa vampir sekalipun di usianya yang sudah menginjak 20 tahun itu.
Werewolf memang ada dan mereka berbahaya, tapi vampir... Entahlah, siapa yang
tau.
Mm.. bagaimana
Scarlett bisa yakin kalau werewolf itu ada? Apa ia pernah berjumpa dengan
werewolf? Yup, benar sekali. Scarlett Blythe, keturunan asli dari Pattrick Will’O
Twain, penyihir yang paling disegani dijamannya. Ya, Scarlett adalah cucu
kesayangan Pattrick, dan dia mewarisi bakat sihir kakeknya yang hebat itu.
Siapa sangka di tahun 2012 ini masih ada keturunan-keturunan penyihir yang
masih hidup? Kalian hanya belum melihatnya. Mereka ada dimana-mana, dan mereka
menguasai hampir sebagian besar wilayah di dunia manusia. Dan, tahukah kalian
mengapa mereka bisa bertahan sampai sekarang? Jawabannya hanya ada satu. Karena
mereka adalah penyihir. Sulit memang mencerna apa yang sebenarnya terjadi di
dunia manusia, tapi yang terlihat tidak selalu menjadi yang paling benar.
Ras penyihir
sudah ada sejak jaman dahulu kala, bahkan pada jaman purba ditemukan beberapa
alat yang diduga digunakan untuk praktek sihir. Hanya saja, kebanyakan manusia
menyangkal bukti-bukti itu, dan mereka yang berkuasa sengaja membalikkan
kebenaran menjadi rekayasa yang menentramkan hati bagi dirinya dan manusia
lainnya. Karena mereka manusia, mereka hanya bertahan jika mereka tau tidak ada
yang lebih hebat dari mereka. Dan selama ini mereka salah. Hanya sedikit orang
yang tau betapa penyihir telah menancapkan cakar-cakar mereka di setiap
pilar-pilar yang berpengaruh di dunia itu sendiri. Bukan karena mereka mau merobohkan
kepimimpinan manusia, tapi karena mereka menjaga keamanan rahasia besar yang
sudah mereka jaga sejak dulu. Rahasia besar bahwa penyihir adalah sebuah
kenyataan. Memang, jumlah penyihir yang ada di dunia ini tidak sebanyak ras
manusia, namun keberadaan mereka tidak bisa diremehkan begitu saja.
Poin terpenting mengapa penyihir masih bisa bertahan sampai sekarang adalah
karena mereka tidak ubahnya manusia biasa. Mereka hanyalah manusia dengan
sedikit kelebihan dalam mempengaruhi sekitarnya, baik itu benda maupun makhluk
hidup. Lagipula, manusia biasa sudah terlanjur menganggap penyihir itu sebuah
takhayul. Meskipun seorang penyihir mengaku di depan semua orang bahwa dia
adalah penyihir, orang-orang tidak akan pernah percaya, mereka hanya akan
menganggapnya ‘orang aneh’ atau ‘freak’ atau orang gila dan lain-lain. Luar
biasa bukan melihat betapa hebatnya penyangkalan di otak manusia biasa akan
kenyataan.
Komentar
Posting Komentar