Postingan

Menampilkan postingan dengan label #cerpen

Sederhana

Sifat, karakter, ciri khas masing-masing orang tentunya berbeda. Namun yang tersulit adalah mencoba memahaminya. Maka dari itu, janganlah coba pahami, anggaplah sebagai angin lalu. Apa-apa yang dilakukan manusia lain pastinya berimbas kepada diri kita. Namun yang tersulit adalah mencoba mengantisipasinya. Maka dari itu, janganlah coba mengantisipasi, biarkan kejadian berlalu lalang melewatimu. Entah bersinggungan, entah melompati takdir kita. Bukanlah tugas kita untuk memikirkan persinggungan takdir, tugas kita hanyalah melaluinya dengan baik. Betapa mudahnya tugas kita sebagai manusia, sementara yang Kuasa di atas sana terlalu mahir untuk bisa diakali, akal pun Ia yang memberi. Pikirkan baik-baik, kita yang sudah begitu banyak diberi di dunia ini, mengapa masih saja merasakan iri? Sungguh perbuatan yang tidak berarti.

Mengenal Rasa

Seorang sahabat pernah bercerita kepadaku tentang kisah hidupnya yang penuh kejutan. Dia lah orang yang membuatku sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. Saat aku merutuki kehidupan cinta nan indah yang seakan tak pernah menyentuh ujung kukuku, kisahnya akan ‘rasa’ yang begitu dalam membuatku tercengang. Seakan-akan barisan tulisan fantasi yang biasa kujumpai di buku-buku fiksi menampakkan wujudnya di hadapanku. Sejauh itukah perbedaan antara kehidupannya dan kehidupanku? Hidupnya yang penuh cinta dari orang-orang terdekat dan beberapa rasa terpendam yang harus rela dikorbankan, sedang hidupku penuh cinta akan diri sendiri, cinta pada duniaku sendiri, dan cinta pada apa-apa yang kucintai sendiri. Ketika alunan cerita keluar dari bibirnya yang bergetar, seakan ragu dalam mengucap kata, dunia terasa berputar di sekelilingnya. Seperti itukah rasanya? Ketika seseorang benar-benar mendalami ‘rasa’ sementara orang-orang yang lain mulai memberikan 'rasa’ sebagai im...

Senandung

Angin berhembus semilir menerpa wajahnya yang tertutup debu perjalanan, mengibaskan helaian rambut hitam dari kepalanya yang tengadah. Setitik air jatuh tepat di atas hidungnya yang mungil bagai alarm alam yang mengingatkannya untuk bergegas. Matahari telah hilang dari pandangan, dan sisa-sisa tenaganya pun tenggelam. Kaki yang terlihat rapuh itu berlari luntang lantung mencari tempat untuk bersandar dan menghilang di tengah benang-benang transparan yang berjatuhan dari langit. Sesosok gadis muda yang terlihat nestapa, berdiri mematung mengamati hujan yang bernyanyi riang di hadapannya, sedang hatinya merasa sepi.

Short Story: Meragu

Tanpa ada yang tau, pagi itu aku menyelinap keluar rumah dan bergegas menuju ke tempat dimana aku menyembunyikan alat gambarku. Setiap detik yang terlewat terasa begitu menegangkan bagiku, yang sebelumnya tidak pernah pergi keluar rumah tanpa izin. Entah kenapa, tahun ini kepribadianku menjadi semakin berubah, aku sendiri benar-benar mengakuinya. Aku merasa ingin menerobos batasan-batasan yang selalu mengurungku dengan kuat. Aku ingin menunjukkan sisi yang berbeda dari aku yang dulunya dikenal sebagai anak manis penurut yang pintar. Aku juga butuh kesenangan, dan karena selama ini aku terus berusaha jadi figur yang baik untuk semua orang, aku jarang sekali mendapatkannya. Aku merasa tidak masalah jika sesekali melakukan sedikit hal ekstrem untuk diriku sendiri. Sebenarnya pemikiran ini sudah sejak dulu menghantuiku, namun baru sekarang inilah aku berani mewujudkannya. Dengan kaki yang melangkah mengendap-endap, aku melewati halaman belakang rumah dengan sekuat tenaga mencoba untuk t...