Postingan

Menampilkan postingan dengan label #ceritafiksi

Sunday Morning

It is always morning when we met It is always the same thing that we said For anything to be recognized as that It must be it, isn't? Something that is deeper than any A relation that last longer than many Was the beginning that heavy? If only time can go swiftly It must be it, isn't? The constancy is frightening The viscosity is more than just searing But if it isn't than is it isn't? Words are just a medium Air is floating like a helium But life wasn't going anywhere And I was there And so do you That's is us.

The Kingdom Out Of Nowhere (Chapter VII)

Dari serpihan debu yang terbang melayang terbawa angin malam... Kau hadir temani aku yang sedang sepi dan muram... Tanganmu bagai selimut pembungkus jiwa yang sepi, hatimu bagai matahari yang bersinar terangi jalan gelap... Kau pergi.... kau pergi.... kau pergi karena kau telah berjanji... Temui aku di ujung jalan bersama kenangan yang bersembunyi dalam bumi, menanti datangnya hari... Kapankah hati yang terpaut akan kembali bersatu? Saat semua telah hilang, penyatuan dua jiwa yang terpisah, tak lagi diberi arti...     Aku terbangun dengan kepala yang berdenyut-denyut memutar balada menyedihkan di dalam otakku berkali-kali. Apa maksud dari nyanyian ini? Aku sama sekali tidak pernah mendengar lagu ini sebelumnya. Syair yang terkandung di dalamnya bukanlah teka-teki kata yang rumit, melainkan kisah lugas mengenai kesedihan cinta. Namun, aku tidak pernah mendapat petunjuk seperti ini sebelumnya. Jika bukan mimpi dan juga bayangan, apakah syair ini juga merupakan sebuah per...

Mengenal Rasa

Seorang sahabat pernah bercerita kepadaku tentang kisah hidupnya yang penuh kejutan. Dia lah orang yang membuatku sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. Saat aku merutuki kehidupan cinta nan indah yang seakan tak pernah menyentuh ujung kukuku, kisahnya akan ‘rasa’ yang begitu dalam membuatku tercengang. Seakan-akan barisan tulisan fantasi yang biasa kujumpai di buku-buku fiksi menampakkan wujudnya di hadapanku. Sejauh itukah perbedaan antara kehidupannya dan kehidupanku? Hidupnya yang penuh cinta dari orang-orang terdekat dan beberapa rasa terpendam yang harus rela dikorbankan, sedang hidupku penuh cinta akan diri sendiri, cinta pada duniaku sendiri, dan cinta pada apa-apa yang kucintai sendiri. Ketika alunan cerita keluar dari bibirnya yang bergetar, seakan ragu dalam mengucap kata, dunia terasa berputar di sekelilingnya. Seperti itukah rasanya? Ketika seseorang benar-benar mendalami ‘rasa’ sementara orang-orang yang lain mulai memberikan 'rasa’ sebagai im...

Senandung

Angin berhembus semilir menerpa wajahnya yang tertutup debu perjalanan, mengibaskan helaian rambut hitam dari kepalanya yang tengadah. Setitik air jatuh tepat di atas hidungnya yang mungil bagai alarm alam yang mengingatkannya untuk bergegas. Matahari telah hilang dari pandangan, dan sisa-sisa tenaganya pun tenggelam. Kaki yang terlihat rapuh itu berlari luntang lantung mencari tempat untuk bersandar dan menghilang di tengah benang-benang transparan yang berjatuhan dari langit. Sesosok gadis muda yang terlihat nestapa, berdiri mematung mengamati hujan yang bernyanyi riang di hadapannya, sedang hatinya merasa sepi.

Short Story: Meragu

Tanpa ada yang tau, pagi itu aku menyelinap keluar rumah dan bergegas menuju ke tempat dimana aku menyembunyikan alat gambarku. Setiap detik yang terlewat terasa begitu menegangkan bagiku, yang sebelumnya tidak pernah pergi keluar rumah tanpa izin. Entah kenapa, tahun ini kepribadianku menjadi semakin berubah, aku sendiri benar-benar mengakuinya. Aku merasa ingin menerobos batasan-batasan yang selalu mengurungku dengan kuat. Aku ingin menunjukkan sisi yang berbeda dari aku yang dulunya dikenal sebagai anak manis penurut yang pintar. Aku juga butuh kesenangan, dan karena selama ini aku terus berusaha jadi figur yang baik untuk semua orang, aku jarang sekali mendapatkannya. Aku merasa tidak masalah jika sesekali melakukan sedikit hal ekstrem untuk diriku sendiri. Sebenarnya pemikiran ini sudah sejak dulu menghantuiku, namun baru sekarang inilah aku berani mewujudkannya. Dengan kaki yang melangkah mengendap-endap, aku melewati halaman belakang rumah dengan sekuat tenaga mencoba untuk t...