Book Reactions: Howl's Moving Castle




Kali ini bukan mau membahas sinopsis buku ya, melainkan sebuah review dalam segmen baru dengan tajuk 'Book Reactions'. Yang pertama kali akan dibahas di sini adalah novel karya Diana Wynne Jones yang nempel banget di hati dan perasaanku sampai sekarang. Padahal kalau dilihat dari sejarahnya, buku ini adalah buku resmi pertama yang kubeli menggunakan uang sendiri alias tidak 'mengemis' pada orangtua, hehe. Artinya, buku ini adalah kumpulan buku-buku lama yang menghiasi rak bukuku sebagai generasi pertama, ^ ^.
Kalau dilihat dari tulisan-tulisanku sebelumnya, pasti kalian tau kalau aku ini penggemar berat genre fiksi apalagi yang fantasi. Tokoh favoritku di buku bukanlah seorang puteri cantik atau pangeran tampan melainkan penyihir, werewolf, vampir, dll. Menurutku pribadi, buku dengan genre fantasi lebih mampu mengasah kemampuan otak pembacanya dengan maksimal melalui penggambaran cerita baik dari segi setting maupun alur yang jarang dijumpai di kehidupan sehari-hari. Dan tambahan lagi, buku Howl's Moving Castle ini adalah salah satu buku favoritku sepanjang masa.
Buku ini dapat membawa pembacanya menuju ke dunia eropa abad pertengahan dimana masih banyak dijumpai kerajaan sekaligus dunia eropa modern dimana rugby menjadi salah satu olahraga yang digemari banyak orang. Melalui buku ini kita bisa mengasah imajinasi kita dalam menciptakan ruang-ruang baru yang berbeda karakter antar satu sama lain meskipun tetap dihubungkan oleh satu benang panjang yang mengelilingi takdir tokoh utamanya. Buku ini juga yang merupakan salah satu pemicu preferensiku dalam membeli buku-buku yang lain di kemudian hari.
Reaksi yang paling sering muncul saat membaca buku ini adalah senyum-senyum gaje gara-gara tingkah laku Howl dan Sophie yang super ngegemesin, kayak sok malu-malu gitu padahal saling suka, haha. Berbeda dengan cerita romance yang biasanya penuh dengan kejadian-kejadian romantis, buku ini sebenarnya malah menyuguhkan rangkaian cerita yang jauh dari kategori romantis bahkan dalam beberapa hal terlihat sangat konyol dengan bumbu-bumbu aksi dan drama yang semakin membuatnya jadi seru untuk terus dibaca. Pokoknya, buku ini cukup bisa membuat kita lupa pada dunia sihir Harry Potter yang memang sangat luar biasa itu dengan suguhan dunia sihir lain yang berada dalam konteks benar-benar berbeda.
Reaksi lain yang muncul ketika membaca buku ini adalah perasaan hangat seperti perasaan yang sering kita rasakan ketika berbicara dengan ibu selama berjam-jam. Mungkin karena settingnya yang ada di dalam rumah sehingga dapat memunculkan rasa nyaman bagi yang membacanya. Sekaligus karena cerita tentang keluarga dengan karakter masing-masing yang seringkali kita temui di sekitar kita akan membawa kita pada dunia yang seolah-olah dekat dengan tempat kita saat ini.
Buku ini sangat disarankan bagi penggemar berat karya-karya fantasi yang sedang malas membaca buku tebal beratus-ratus halaman yang menyita waktu lebih banyak untuk diselesaikan. Secara garis besar, buku ini menciptakan perasaan umum seperti senang, sedih, marah, jengkel dan memunculkan rasa-rasa khusus yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, sebagaimana perasaan hangat yang kuceritakan sebelumnya. Cerita cinta antara Howl dan Sophie dengan segala kekacauan yang mereka buat masing-masing begitu menyenangkan untuk terus diulang dan diulang lagi. Mungkin karena saking istimewanya hingga buku ini diadaptasi dalam film animasi garapan Ghibli Studio yang terkenal dengan film-film animasi keren dengan alur yang terkadang bikin geregetan. Sampai saat ini pun, buku yang terlintas pertama kali untuk kubaca saat sedang susah tidur adalah buku ini.
Bagi yang juga sudah membaca buku ini, bagaimana rekasi kalian saat membacanya? Bagi yang belum coba pesen deh di toko buku online mungkin masih tersedia atau bisa baca ebooknya aja deh. Download filmnya juga boleh, judul yang diusung sama meskipun alurnya jauh berbeda dengan di buku.
    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramuan Drama Cinta - Clara Ng

The Kingdom Out of Nowhere (Chapter I)

Jampi-Jampi Varaiya - Clara Ng