Filosofi Bocah: Galaunya Tanya
Alkisah, disuatu negeri yang masih sibuk mencari jati diri, hiduplah tiga sahabat dengan kepribadian berbeda yang memanggul dunia di punggung mereka dengan susah payah. Mencoba mencari apa yang baik dan benar untuk dilakukan, sembari merajut jalan menuju cita-cita. Mereka belajar setiap hari dengan kesungguhan yang luar biasa, seakan ilmu adalah permen coklat yang manis yang sayang jika harus dibuang. Suatu hari, mereka dihadapkan pada dilema akan masa depan yang tak tampak ujungnya sedikitpun. Mereka resah akan kehidupan masa mendatang, yang datang tanpa diminta secara tiba-tiba. Ketiga sahabat itu, kini duduk menyandar pada sebuah pohon rindang, mencoba mencari jalan dari pikiran kusut mereka dengan menantang matahari yang bersinar terik di langit. Tanya: “Hei, seringkali aku berpikir akan jadi apa aku nanti? Dan setiap kali aku berpikir begitu, perutku terasa melilit hingga aku harus berhenti memikirkannya jika ingin merasa lebih baik.” Dijah: “Itu hal yang wajar. Ketika...